Home » 2015 » April » 18

Daily Archives: April 18, 2015

Visitors

 

Head of IRSB -

April 2015
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Archives



Filsafat Ilmu P Nyoman

Pragmatik Sesuatu disebut benar kalau memberikan manfaat publik dan orang banyak, sekalipun mengabaikan kepentingan individu. Misalnya harus gusur karena harus membuat rumah sakit.
Performatif sesuatu disebut benar kalau sesuatu itu atau object itu bisa dilihat sekarang.
Itu adalah teori kebenaran.

Theory kesesatan
Mencoba menelaah mengkaji penalaran yang disebut benar. Harus mampu membedakan apa itu penalaran dan apa itu logika.
Penalaran adalah bagaimana orang menyampaikan pendapat
Logika adalah kemampuan untuk mengkaji salah benarnya pendapat
1 argumentum adhominem (premis premis dibuat sedemikian rupa benar, sehingga konklusi jadi benar): artinya penalaran yang dibuat sedemikian rupa dimana premis premis nya dianggap benar sehingga konklusinya pun dianggap benar. Contohnya: Premis 1 Semua manusia pasti mati Premis 2 Si Jelita adalah manusia Konklusi Jelita pasti mati. Penalaran yang sifatnya deduktif.
Contoh Premis 1 Semua doktoral YAI lulus 2 Budi tidak lulus Konklusi Budi bukan mahasiswa doktora YAI.
Contoh Premis 1 Semua binatang kaki 4. 2 Ayam kakinya 2, Konklusi Ayam bukan binatang.
Premis 1 Manusia memiliki sifat marah. 2 Budi adalah manusia konklusi Budi memiliki sifat marah.
2 argumentum adverecundiam: Jadi apa yang diomongkan oleh pejabat atau pendeta langsung dipercaya, tanpa dianalisa.
3 argumentum admisericordiam: adalah penalaran yang dibuat sedemikian rupa premisnya dibuat dengan sangat bagus, konklusinya juga sangat bagus, sehingga kelihatannya benar. Menurut saya, tapi harus didukung teori
4 argumentum adbaculum: adalah penalaran yang harus diterima oleh orang banyak atau komunitas yang disertai dengan ancaman
5 argumentum adpopulum: adalah penalaran yang dipakai oleh partai partai politik dalam rangka memenangkan pemilu, atau rakyat.
6 argumentum adignorantiam: adalah penalaran yang premis premisnya tidak dapat dibuktikan benar, sehingga konklusi nya tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Contoh di pengadilan, pada saat orang menuduh saya membunuh, saya tidak perlu membuktikan bahwa saya tidak membunuh, tapi cukup membuktikan bahwa saya membunuh itu tidak terbukti.
7 petitio principii: adalah penalaran yang tidak bisa membedakan mana premis dan mana konklusi nya.
8 ignoratio elenchi: adalah penalaran yang termasuk dalam kesesatan 1 2 3 4 5
9 pro causa non causa: adalah penalaran yang tidak bisa dibedakan mana sebab dan mana akibat.
10 artikompleks: adalah penalaran yang dapat ditafsirkan dari berbagai sudut pandang. Misalnya: ayam kampus, kembang desa. Multi tafsir: mata keranjang, buaya darat.
11 aksidensi: adalah penalaran yang tidak berarti atau keliru jika diterapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda. Misalnya diarab poligami, itu benar, tapi jika diterapkan di Indonesia. Atau demokrasi di Amerika diterapkan di Indonesia. Atau budaya Bali diterapkan di Sunda.
12 komposisi: adalah penalaran yang berlaku secara khusus yang kemudian dibuat generalisasi.

Filsafat eksistensi: manusia mengukir nasibnya sendiri
Dalam sebuah penalaran ada yang disebut preposisi. Preposisi adalah belum merupakan sebuah pernyataan.
Mask topeng.
Jangan jadi bunglon, kalau ditempat merah kita merah, kalau ditempat hijau kita hijau. Apapun profesi kita kita hayati sedalam dalamnya.
Apa gunanya belajar filsafat.
1 Supaya kita rendah hati
Selalu ingin belajar lebih baik lagi.
Kebebasan: Eksistensial, sosial, jasmani dan rohani
Eksistensial adalah kebebasan sepenuhnya yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.
Sosial adalah harus bertanggung jawab. adalah kebebasan yang juga bisa menghargai kebebasan eksistensial orang lain.
Kebebasan Jasmani adalah kebebasan yang dibatasi oleh ruang dan waktu.
Kebebasan Rohani adalah kebebasan yang keluar dari kungkungan Jasmani.
Kebebasan Rohani adalah teruskan cita cita tanpa memandang usia.